Hosting Your Business Can Count On - GoDaddy.com

Jumat, 14 Januari 2011

Musim MotoGP 2011 Terancam Minim Sponsor

Ulasan AZRUL ANANDA
Launching motor baru Ducati di Italia menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan untuk pabrikan MotoGP 2011.

Bahwa musim baru nanti bakal minim sponsor. Problem jangka pendek, atau masalah jangka panjang?

Peluncuran skuad Ducati 2011 di Madonna di Campiglio mendapatkan perhatian luar biasa dari berbagai penjuru dunia. Inilah pasukan yang bakal dapat banyak sorotan, karena semua penasaran bagaimana Valentino Rossi bakal berkiprah bersama tim barunya itu.

Namun bagi pengamat serius MotoGP, peluncuran itu juga menunjukkan tanda-tanda kurang enak. Sebab, motor Desmosedici GP11 tidak dihiasi oleh logo sponsor utama. Hanya ada tulisan besar “Ducati” di samping, plus hiasan logo sponsor pendukung di berbagai sudut.

Padahal, sebelum pergantian tahun, sempat ada gosip bahwa produsen mobil Italia, Fiat, bakal menghiasi Ducati terbaru. Fiat pindah dari Yamaha, tempat Rossi bernaung musim lalu.

Ternyata, gosip itu tidak (belum?) benar. Marlboro, backer Ducati (dan Ferrari di F1) memang masih berperan. Tapi dengan adanya larangan iklan rokok di Eropa (dan tempat-tempat lain di dunia), sponsor utama non-rokok tentu sangat didambakan.

Kalau melihat lebih menyeluruh, Ducati bukan satu-satunya yang butuh logo besar sponsor di samping motor. Pabrikan juara dunia 2010, Yamaha, juga masih sibuk mencari pengganti Fiat (sponsor tim utama Yamaha sejak 2007).
Bayangkan, dua tim terbaik di MotoGP saat ini masih belum punya sponsor utama!

Kabarnya, sejumlah perusahaan global sedang bernegosiasi dengan Yamaha. Termasuk Petronas, Telefonica, dan AirAsia. Namun, sampai Januari ini, belum ada kepastian siapa jadi pendukung utama tim yang menurunkan juara dunia Jorge Lorenzo tersebut. Padahal, uji coba perdana sudah dimulai 1 Februari, dan musim sudah dibuka di pertengahan Maret.

Lin Jarvis, bos balap Yamaha, bilang pihaknya masih belum bingung. “Kami masih punya kesempatan, dan kami masih belum terlambat,” ucapnya baru-baru ini seperti dilansir Motorcycle News.

Situasi seperti ini, kata Jarvis, bukanlah hal baru. Sebelum era Fiat, Yamaha juga sempat menurunkan motor tanpa sponsor, dengan warna biru (warna corporate Yamaha).

‘’Ini tidak sepenuhnya aneh, meski di saat yang sama juga tidak memberi perasaan nyaman. Namun, kekhawatiran saya lebih kepada MotoGP secara keseluruhan. Karena di saat tim yang begitu sukses dengan pembalap muda yang bersinar tidak mampu mendapat sponsor utama, maka MotoGP harus mengevaluasi lagi penawarannya untuk para calon sponsor,’’ tutur Jarvis.

Seandainya terpaksa tampil tanpa sponsor, Jarvis bilang tidak akan masalah, meski itu akan memberi beban berat pada anggaran operasional. “Sponsor utama membantu menjalankan operasional program. Tapi investment utamanya tetap dibayar oleh perusahaan induk (Yamaha, red),’’ ungkapnya.

‘’Kami tak ingin berjalan terlalu lama tanpa sponsor utama. Tapi kami harus selalu siap, seperti layaknya bisnis lain, untuk menghadapi masa baik dan masa sulit. Semoga dalam beberapa bulan ke depan kami bisa sukses menggandeng partner yang baik,’’ tambah Jarvis.

Fokus Tumbuh 2012
Menanggapi kekhawatiran ini, Dorna (promotor MotoGP) bilang kalau situasi masih oke. Musim 2011 mungkin tidak seindah harapan, tapi fokus sudah ditujukan agar situasi benar-benar membaik pada 2012.

Langkah itu sudah dibuat sejak lama, yaitu ketika memutuskan bahwa pada 2012 MotoGP akan kembali memakai mesin 1.000 cc. Tidak lagi 800 cc seperti sekarang. Dengan mesin 1.000 cc (yang lazim dipakai motor-motor jalanan), diharapkan biaya pengembangan lebih murah dan MotoGP mampu menarik minat pabrikan baru.

‘’Tantangan besar kami dalam setahun ke depan adalah membuat kejuaraan ini lebih ekonomis untuk tim-tim peserta. Khususnya untuk tim-tim independen. Kami sedang fokus ke situ, dan kami masih oke untuk 2011,’’ ujar Carmelo Ezpeleta, bos komersial MotoGP, via Autosport.

Ezpeleta mengaku pihaknya sudah berbicara dengan penyelenggara di India dan Austin (Texas, Amerika Serikat) untuk pengembangan even jangka panjang. Dan itu dianggap sebagai indikator kalau masa depan MotoGP masih akan bersinar. Targetnya, pada 2012 nanti, ada 22 motor turun di kelas MotoGP. Saat ini, angkanya hanya 17.

“Mengenai sponsor dan kesehatan MotoGP, segalanya masih baik-baik saja,” tegasnya.(jpnn)


Sumber : riaupos.com

0 komentar:

Posting Komentar